Senin, 16 Agustus 2010

perpisahan saya dengan dia

gue teringat lagu cinta yang paling gue suka ketika dia dan gue sedang sama-sama jatuh cinta. lagu itu yang gak pernah absen gue dengerin tiap gue dengerin lagu. lagu yang sangat menggambarkan suasana hati gue ketika bersama dia. Dia-nya Maliq and D'essentials. lagu itu kembali membawa bayangan gue ke bulan Januari, ketika gue dan dia sudah sama2 jujur tentang perasaan kita masing2. gue masih inget ketika dia berkata kalo dia gak mau kehilangan gue dan dia akan sedih banget kalo kehilangan gue. oh tuhan, ketika mengingat itu rasanya ingin kubunuh dia melihat keadaannya sekarang.

gue masih ingat...
ketika gue ulangtahun, dia emang bukan orang pertama atau terakhir yang akan ngucapin selamat ulang tahun. dia memang orang kesekian yang berkata "selamat ulangtahun" ke gue, tapi bukan itu yang penting. tapi ketika dia mengucapkan selamat ulangtahun, nilainya yang sangat bermakna buat gue. dia mau menyempatkan waktu untuk menulis beberapa kata itu dan dikirim ke nomer gue. hadiah yang dia kasih pun bukan hal yang mewah atau kesukaan gue, sebuah mug. kata dia namanya mug, tapi kalo kata gue, itu namanya gelas. mug yang kotaknya warna pink, gelasnya berwarna putih dan ada beberapa kata2 indah yang gue suka.

asal lo tau, waktu gue buka hadiah dari dia, gue bener2 deg2an :)
gue bener2 pengen tau.
gue bener2 seneng begitu tau dia ngasih gue hadiah. for me, not what he gave me an important, but the value of his attention is very meaningful to me. ya begitulah ketika seseorang jatuh cinta.

malamnya masih di hari ulangtahun gue, dia bilang gue adalah orang yang dia sayang *I will not lie! I've been waiting for him to say that to me*.. gue gak langsung jawab, tapi gue berpikir panjang tentang dia :(
gue ragu, ragu akan kesetiaannya.
akhirnya gue putuskan untuk menolak dia saat itu :(

gue tetep jalanin apa adanya sama dia. gue tetep berhubungan sama dia setiap hari bahkan dari menit ke menit. waktu itu, malam itu, di Febuari, tanggal 8, gue akhirnya gak bisa lagi tahan buat gak nerima dia. gue nerima dia. gue bener2 gak bisa lagi munafik sok jual mahal kalo gue emang beneran sayang banget sama dia. gue sayang dan bener2 gak pengen dia pergi atau gue gak mau pergi dari dia. gue masih inget.

...
rasanya buat gue berat banget ngelepas kenangan-kenangan yang gue cintai itu. rasanya gue bisa hidup selamanya kalo setiap hari dalam suasana bersama dia. rasanya gue hidup akan abadi. asal ada dia. when we fall in love, dark world, the heart that was crying to be turned into something very beautiful. I feel it. when me and him are in a love, we will forget the world. I know we just love him and that makes me like to live forever. I like going back a life, for love. rasanya begitu banyak cerita tentang dia yang gak akan habis tiap gue cerita.
***

malam itu gue nelepon dia. gue bener2 kangen sama dia. kangen sekangen kangennya karena beberapa hari gak ketemu. *sumpah, gue sering ngatain orang yang pacaran NORAK kalo bilang "AKU KANGEN KAMU" tapi gue juga ngelakuin itu. maafkan gue wahai orang2 yang sering gue katain* :D

malem itu gak ada bintang, gak ada bulan, langit item aja gitu kaya itemnya temen sekelas gue si angga *maapin gue ya ngga* :D.

gue bilang gue kangen banget sama dia, karena emang bener gue bener2 kangen gak ketemu sama idung gedenya yang kaya gas elpiji 12 kilo *ya allah, maafin gue ya mantan gue tersayang yang paling sialan, gue katain lo*. dia jawab empat kata yang sampe saat ini, tiap gue inget dia pernah bilang gitu, gue ngerasa jadi orang yang sangat istimewa:

"Miss you too, Baby..." katanya dengan suaranya yang selalu gue rindukan :(
***

kini gue kehilangan dia . hubungan ini gak ada artinya lagi seiring pengkhianatannya. 3 bulan yang sangat singkat dibiarkan hancur oleh dia. dan semua yang gue lalui sama dia, semua yang gue cintai dari dia, semua yang sangat gue jaga, semua yang sangat gue sayangkan, harus gue lepas. harus gue relakan. harus gue ikhlaskan. harus gue lupakan. itu yang paling berat. melupakan sesuatu yang rasanya ingin selalu kita simpan di dalam galeri kehidupan. gue duduk di kasur. gue baru sadar lagu yang berputar di telinga gue adalah lagu yang paling gue suka ketika gue sedang patah hati: dreaming with a broken heart dari john mayer *gue berani sumpah ni lagu bisa biking gue nangis kalo ngedenger*

haah... inget gimana manisnya gue ama dia dulu rasanya gue pengen peluk dia selamanya dan gak akan gue lepas lagi, sampe kapan pun gue gak akan izinkan siapa pun mengambil dia dari gue. tapi inget juga gimana dia ngancurin semuanya :( ngancurin apa yang udah gue sebut "cinta" ngancurin semua yang gue lakuin, ngancurin hidup gue, ngancurin segalanya, rasanya gue pengen tarik kerah bajunya trus gue teriak keras2 di mukanya kalo dia itu bajingan paling bangsat yang pernah gue temuin. orang yang paling gue sesalkan kehadirannya dalem hidup gue. orang yang udah ngegores hati gue paling dalam dari apa pun. orang yang bikin gue berbulan-bulan nangis darah setiap hari, orang yang berbulan-bulan bikin gue gak ada nyawa, orang yang bikin gue tiap malem berdoa supaya diizinkan membunuhnya.

gue matikan music player yang tadi masih memutar lagu. gue lepaskan dari telinga gue earphone itu. gue simpen hape gue di saku celana, gue berjalan menuju teras rumah gue. memandang sekitar. dunia ini masih begitu indah untuk gue jalani, masih banyak sisi kehidupan yang indah dari gue, tapi kenapa karena sisi cinta gue sedang hancur, lantas gue menyia-nyiakan sisi kehidupan gue yang lainnya? kehilangan cinta, seperti kehilangan nyawa. ketika patah hati, apa pun yang indah akan selalu terlihat buruk, menyedihkan. padahal yang buruk dan menyedihkan adalah diri kita sendiri. yang menangis karena kehilangan seseorang dan hancur berkeping-keping.when broken heart and sad, nothing good will always look wrong and bad. just wanted to cry and blame the circumstances.

dan kini, gue emang gak bisa melupakan dia. gue emang gak bisa begitu aja dengan gampang stop komunikasi sama dia. yang sekarang gue bisa, cuma belajar jadi orang yang ikhlas. belajar jadi orang yang tulus. mungkin yang gue butuhkan sebenarnya hanyalah merelakan, segala yang telah terjadi. merelakan bahwa kisah yang sangat gue cintai ini sudah berakhir. mengikhlaskan, orang yang sangat gue cintai mencintai orang lain dan membuang gue. bukankah begitu kehidupan? ada yang menghancurkan dan dihancurkan.
gue kembali mengatakan, gue belajar merelakan. merelakan sesuatu yang sudah berlalu. seperti yang Raditya Dika katakan, mungkin yang kita inginkan sesungguhnya justru yang tidak kita butuhkan.

gue tidak akan melupakan dia. gue tidak akan membenci dia walau jauh di dalam hati gue, gue ingin sekali membenci dia. gue cuma perlu waktu untuk membiasakan diri kembali merelakan dia. mengikhlaskan tentang apa yang dia pilh. yang jelas, kapan pun dia butuhkan, kapan pun dia inginkan, PERCAYALAH, gue akan tetap ada di sini. menemani dia . walau dia gak pernah tau. gue tetap ada di sini, mendoakan dia selalu bahagia dengan siapa pun. tanpa dia ketahui. tanpa dia sadari, gue adalah orang yang selalu ada di tempat yang sama dengan cinta yang masih tetap sama ketika pertama kali bilang gue sayang sama dia. selama gue mampu :))

i still love you my
♥ 08.02.2010 ▌ 21:19 :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar