melodi cinta yang aku mainkan dengannya sudah berakhir beberapa bulan yang lalu. aku sudah mengetahuinya. rasa bahagia yang menyesakkan itu telah usai dan kini berganti dengan rasa rindu tak terbalaskan dan jutaan perih yang kau tanam. kepercayaan yang semula aku rasa tepat untuk seseorang yang tepat ternyata menjadi bumerang untuk diriku sendiri.
semula kau yang kuanggap terang di antara gelap dunia, kau yang kuanggap utara dari mata anginku, kau yang kupikir adalah yang terbaik di antara keburukan dalam diriku.
ketika kau sentuh pipiku dengan jemarimu, aku merasa akan hidup selamanya. melupakan dunia yang akan berputar.
setiap sentuhan yang kau berikan kala itu,
adalah kekuatan untukku menjalani hidup. setiap kata yang keluar dari bibirmu untuk menenangkan hatiku adalah karunia yang aku jaga. setiap senyum yang kau berikan untukku adalah energi yang tidak akan habis.
kau adalah kebenaran di antara segala kebohongan dunia ini..
namun kebenaran itu yang kukira semula adalah kamu, hanya bagian dari kebohongan.
kamu tidak lain dari kebohongan yang dunia berikan. aku benci itu. terang yang kupijak kini gelap seketika kala aku sadari kau telah menghilang dari pelukanku.
hidupku telah berakhir ketika kau katakan semuanya sudah berakhir.
apa yang berkahir? cerita cinta? jadi melodi yang kita rajut selama ini hanyalah sandiwara, dan kau adalah aktor terbaik yang sangat hebat dalam memerankannya. hingga aku terpukau, terlena dan terhancurkan saat semuanya usai.
kukira matahari tidak akan lagi terbit ketika aku kehilangan kamu..
kukira bintang di utara yang kau peruntukkan untukku dulu tidak lagi ada..
duniaku hancur. aku tak tahu bagaimana mengembalikannya. apakah kini waktunya untuk aku akhiri hidup ini? oh tuhan... kenapa orang yang aku jaga adalah orang yang menghancurkan aku?
melodi itu... melodi kasih sayang antara aku dan dia yang sangat berarti untuk aku.
aku tidak bisa lagi mendengar yang baik. aku tidak bisa lagi merasakan apa pun. yang aku bisa hanya tertunduk malu pada dunia karena aku dibodohi cinta.
yang aku mau hanya sudahi ini semua.
dengan titik gerimis yang menderas aku berusaha berdiri dengan sisa2 kemampuanku. mencoba mendongak arah matahari yang tenggelam. seperti diriku yang tenggelam oleh sepi, kekecewaan dan rasa sakit.
melodi yang berakhir... melodi yang dulu aku ciptakan dengan penuh kasih... melodi yang dulu aku peruntukkan pada orang yang sangat berarti... melodi yang dulu membuat aku tersenyum...
melodi itu... cerita cinta pertamaku... kisah pertama yang aku punya dan mungkin terakhir karena aku tidak tau ketika nanti aku jatuh cinta lagi dan aku kembali terjatuh, apa aku akan mampu mengarungi hidup lagi?
melodi itu... sudah dibuang olehnya.
melodi yang telah berakhir dan aku harapkan kembali...
oh tuhan, jangan bilang ini akhir dari segalanya dan jangan katakan bahwa aku tidak akan hidup dan kini aku mati suri karena seseorang yang membuang aku.
melodiku... ceritaku... usai sudah.
semula kau yang kuanggap terang di antara gelap dunia, kau yang kuanggap utara dari mata anginku, kau yang kupikir adalah yang terbaik di antara keburukan dalam diriku.
ketika kau sentuh pipiku dengan jemarimu, aku merasa akan hidup selamanya. melupakan dunia yang akan berputar.
setiap sentuhan yang kau berikan kala itu,
adalah kekuatan untukku menjalani hidup. setiap kata yang keluar dari bibirmu untuk menenangkan hatiku adalah karunia yang aku jaga. setiap senyum yang kau berikan untukku adalah energi yang tidak akan habis.
kau adalah kebenaran di antara segala kebohongan dunia ini..
namun kebenaran itu yang kukira semula adalah kamu, hanya bagian dari kebohongan.
kamu tidak lain dari kebohongan yang dunia berikan. aku benci itu. terang yang kupijak kini gelap seketika kala aku sadari kau telah menghilang dari pelukanku.
hidupku telah berakhir ketika kau katakan semuanya sudah berakhir.
apa yang berkahir? cerita cinta? jadi melodi yang kita rajut selama ini hanyalah sandiwara, dan kau adalah aktor terbaik yang sangat hebat dalam memerankannya. hingga aku terpukau, terlena dan terhancurkan saat semuanya usai.
kukira matahari tidak akan lagi terbit ketika aku kehilangan kamu..
kukira bintang di utara yang kau peruntukkan untukku dulu tidak lagi ada..
duniaku hancur. aku tak tahu bagaimana mengembalikannya. apakah kini waktunya untuk aku akhiri hidup ini? oh tuhan... kenapa orang yang aku jaga adalah orang yang menghancurkan aku?
melodi itu... melodi kasih sayang antara aku dan dia yang sangat berarti untuk aku.
aku tidak bisa lagi mendengar yang baik. aku tidak bisa lagi merasakan apa pun. yang aku bisa hanya tertunduk malu pada dunia karena aku dibodohi cinta.
yang aku mau hanya sudahi ini semua.
dengan titik gerimis yang menderas aku berusaha berdiri dengan sisa2 kemampuanku. mencoba mendongak arah matahari yang tenggelam. seperti diriku yang tenggelam oleh sepi, kekecewaan dan rasa sakit.
melodi yang berakhir... melodi yang dulu aku ciptakan dengan penuh kasih... melodi yang dulu aku peruntukkan pada orang yang sangat berarti... melodi yang dulu membuat aku tersenyum...
melodi itu... cerita cinta pertamaku... kisah pertama yang aku punya dan mungkin terakhir karena aku tidak tau ketika nanti aku jatuh cinta lagi dan aku kembali terjatuh, apa aku akan mampu mengarungi hidup lagi?
melodi itu... sudah dibuang olehnya.
melodi yang telah berakhir dan aku harapkan kembali...
oh tuhan, jangan bilang ini akhir dari segalanya dan jangan katakan bahwa aku tidak akan hidup dan kini aku mati suri karena seseorang yang membuang aku.
melodiku... ceritaku... usai sudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar