Kamis, 30 September 2010

sesuatu yang salah

seandainya aja DIA bisa baca posting ini . 

hei kamu , mantan kekasihku :)
apa kabarnya ? sudah hampir sebulan kan kita lost-contact setelah lo marah2 sama gue waktu itu gak ada angin gak ada ujan. gue coba sekuat gue supaya gue bisa buat gak berhubungan sama lo. dan sekarang gue gak tau harus menghubungi lo ke mana. gue bersyukur. handphone gue rusak dan semua tentang lo sudah terhapus di HAPE dan LAPTOP gue.

tapi tidak demikian di pikiran dan ingatan gue :(
gue emang gak bisa milikin raga lo, tapi imajinasi gue cuma ada elo dan kenangan soal kita . 
I think it's easy to forget you. in fact more difficult than I imagined. I do not know what to do. I do not know. what I had to run to the middle of the ocean and shouted that I loved you more than I love myself? I do not want to believe with all this reality. all like laughing at me. want my destruction. you never understand this pain.  

sebut saya bodoh...
bodoh karena terlalu menyayangi seseorang yang sudah tidak menginginkan saya. 
sebut saya idiot...
idiot karena terlalu ingin didatangi oleh keajaiban.
sebut saya tolol...
tolol karena tidak pernah berhenti mengharapkan seseorang yang tidak mungkin dimiliki lagi.
sebut aku cengeng...
selalu menangisi seseorang yang bahkan sdikit pun tidak pernah berpikir tentang perasaan saya.


kamu tau gak sih, 
perih yang saya rasain sekarang? nelangsanya saya? sebut saya berlebihan dalam mendramatisir perasaan saya. tapi bila kamu coba rasanya, saya jamin kamu akan tersedu-sedu seperti saya -,-


ini sesuatu yang salah..
sesuatu yang menurut saya sangat salah.
menangis sedih karena orang yang sangat dicintai sudah bahagia bersama orang lain dan tidak lagi memikirkan kita. 
lalu apa yang seharusnya saya perbuat? 

apakah saya harus menghampiri dia dan mengulurkan tangan "selamat ya, kamu sudah punya kekasih baru! semoga dia jauh lebih baik dari saya!" dengan wajah sok tegar padahal di dalam hati remuk.


apakah saya harus mengirim MESSAGE ke dia dan berkata mendayu-dayu bahwa dia jahat dan dia bersalah. apanya yang salah? apa salah kalo dia punya pacar lagi? enggak. terus apa yang salah? siapa yang salah? gue yang salah? 

semuanya jadi terasa salah. entah apa yang salah.
entah di mana yang salah. atau sebenarnya masalah itu justru ada pada diri saya sendiri. diri saya yang tidak pernah merasa benar. tanpa kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar